Pages

Kamis, 24 Agustus 2017

Sejarah Desa Girinata Kecamatan Dukupuntang




                  Pada zaman peperangan antara kerajaan rajagaluhdengan kesultanan cirebon sekitar abad ke 15, Prabu Cakara Ningrat penguasa Rajagaluh mengutus Raden Raganata sebagai pemimpin
perang untuk berjaga=jaga di wilayah tapal batas antara Rajagaluh dan Cirebon yang di sebut sekarang Desa Girinata. Disinilah Raden Raganata mendirikan Padukuhan Girinata `giri` artinya gunung dan `Nata` dari nama Raganata artinya ratu/raja kecil yang menemukan Padukuhan. Untuk menyerang Rajagaluh, pasukan cirebon dipimpin oleh raden Sangsang atau disebut Arya Panangsang putra syeh Abdul khafi, selain untuk berperang Raden Sangsang juga di utus untuk menyebarkan agama Islam dan mencari ilmu panas hawa bumi di Padukuhan Girinata. peperanagan antara pasukan rajagaluh dengan pasukan cirebon berlangsung seru namun dimenangkan pasukan Cirebon. Mendengar pasukannya terkalahkan, Prabu CakraNingrat segera meminta bantuan Prabu Siliwangi, oleh karena Rajagaluh merupakan bagian dari Pajajaran, Setelah bertemu dengan Prabu cakra ningrat, Prabu Siliwangi berangkat kearah Timur untuk meneliti kekuatan pasukan kesultanan Cirebon dan tiba di MANGGUNG WANGI (salah satu blok di Desa girinata yang mempunyai arti ``Panggung`` adalah pentas ``Wangi`` di ambil dari nama Siliwangi Hingga kini di Manggung Wangi ad tapak telapak kaki Prabu siliwangi). Di Manggung Wangi ini Prabu siliwangi bertemu dengan pasukan Cirebon yang dipimpin oleh Raden sangsang, keduanya saling bertegur sapa mengenai kedatanganya terjadilah dialog diantara keduanya, Siapakah saudara dan apa tujuanya datang kesini ? tanya Raden sangsang. Prabu siliwangi Raja Pajajaran datang untuk memerangi Kesultanan Cirebon atas permintaan Kerajaan rajagaluh jawab Prabu Siliwangi.
                  Menurut Penasehat Kesultanan Cirebon yaitu Pangeran Walangsungsang bahwah Prabu Siliwangi adalah ayah Kandungnya, balas Raden sangsang Mendengar hal tersebut Prabu Siliwangi membatalkan rencana memberikan bantuan, akan tetapi Prabu cakraNingrat tetap melanjutkan peperangan yang akhirnya di menangkan oleh Cirebon. Setelah peperangan usai, raden Sangsang melanjutkan perjalanan kearah barat untuk menyebarkan agama Islam dan mencari ilmu hawa panas bumi di sekitar Girinata, Ia menemukan tempat semedi di Buyut Garuda Jaya (sekarang berada di Desa cipanas) namun di tempat ini ia di tantang berkelahi oleh Burung garuda yang sangat besar jelmaan Ki Buyut Garuda Jaya dan perkelahian itu di menangkan Raden Sangsang disini ia mendapatkan Bedug yang berguna untuk memamggil orang menunaikan sholat, Ternyata bedug inilah yang disebut ilmu panas hawa bumi oleh karena orang yang mencari nafkah seringkali hatinya panas mencari kekayaan dengan dipukulnya Bedug semua orang harus berhenti kerja , beristirahat untuk menunaikan sholat. sesuai dengan mimpinya, bedug itu harus dibawa ke arah utara lalu berbelok kearah barat yang akhirnya tiba di sebuah tempat yang rindang banyak di tumbuhi pohon Kedongdong (sekarang dinamakan desa Kedongdong)
                       Radeng Sangsang bermaksud mendirikan pesantren ditempat ini , akan tetapi setiap Bedug dipukul untuk mengajak sholat , Gunung koneng yang di Huni syetan dedemit selalu bergeser sedikit demi sedikit mendekat seperti tidak rela tempatnya dijadikan Pesantren, untuk menghilangkan godaan syetan dan dedemit , bedug tersebut dibuang ke kali Cigambreng , nama Raden Sangsang tetap bertempur melawan syetan dan dedemit gunung Koneng itu . Sementara di Cirebon Syeh Abdul Kahfi yang sedang melakukan semedi mengetahui kesulitan anak nya memerangi syetan dan dedemit Gunung koneng . Selanjutnya di utus oleh Raden Raksa dengan sebutan Bapak Jabin kakak Raden Sangsang dengan membawa pesan ayahandanya . Apabila Manusia menghadapi syetan harus membaca syahadat dengan hati suci dan sabar , pastikan setan akan dikalahkan. Dalam Perjalan ke Girinata Raden Raksa berhenti di desa Waru untuk menunaikan Sholat . setelah berputar-putar kesana kemari untuk bersuci di bukit kondang, namun air tidak ditemukan juga sehingga raden raksa menancapkan Keris ketanah keluarlah air yang di sebut sumur Cikondang Raden Raksa bertemu denga adiknya raden Sangsang ketika adiknya masih bertempur dengan dedemit gunung Koneng sambil memberitahukan Ayahandanya keduanya bersama-sama memerangi dedemit tersebut setelah berhasil menundukan dedemit kedua kakak beradik ini kembali ke Padukuhan Girinata menemui Resi Wanajaya yang menemukan bedug di kali Cigambreng tepatya di Gunung beruk. Resi Wanajaya Yang beragama Budha akhirnya masuk islam setelah berguru ke Raden Sangsang yang kemudian menjadi menantunya . Resi Wanajaya berganti nama Kyai Tunggal Jati dan mendirikan pondok pesantren di blok Pesantren setelah menikah dengan Putri Kyai Tunggal Jati yang bernama Nyi Rambut Kasih , untuk semetara waktu Raden Sangsang sendiri yang meneruskan perjuangan Raden raganata mengurus Padukuhan Gunung Beruk , selanjutnya padukuhan tersebut diserahkan kepada istrinya , sedangkan Raden Sangsang melanjutkan Pengembaraanya....

Nama-nama Kuwu/kepala Desa Girinata.

1. MBAH DALEM SURA BANGGA
2. BUYUT ENJONG
3. KAPENG
4. KASDARI
5. KASUR
6. EUNDAR
7. TIAM
8. JE
9. DAIN
10. AMSAR 1926 sampai 1946
11. AMBRAN 1946 sampai 1959
12. NARTA 1959 sampai 1965
13. Pjs RUSDI 1965 sampai 1966
14. SRI EKA JULAEKA 1967 sampai 1984
15. SURDI SUGIANTO 1986 sampai 1992
16. Pjs ANDIT 1993 sampai 1994
17. AMAN, HS 1995 sampai 1995
18. Pjs SUKARJO 1995 sampai 1997
19. Pjs SUTRISNO 1997 sampai 1998
20. ACHMAD, S.Ag. 1999 sampai 2007
21. SUNARSA 2007 sampai 2013
22. SUPRIYADI, A.Md 2013 sampai sekarang.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar